PERAN PENYULUHAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19



By Habibah Nurfaizah Azra / Selasa, 05 Mei 2020

Seiring dengan semakin tingginya penyebaran virus corona atau Covid-19 di Dunia termasuk ke Indonesia, berdampak ke sejumlah sektor usaha di Tanah Air. Kondisi ini tentu akan berdampak pada beberapa sektor usaha seperti pariwisata dan perdagangan. Namun tidak dengan sektor pertanian. Sektor pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi wabah virus Covid-19 ini.

Kegiatan produksi pertanian di masa pandemi virus Covid-19 ini harus tetap berjalan. Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian. Adanya wabah ini justru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat.



Penyuluh pertanian adalah orang yang bekerja dalam kegiatan penyuluhan yang melakukan komunikasi pada sasaran penyuluhan, sehingga sasarannya itu mampu melakukan proses pengambilan keputusan dengan benar. Tugas pokok penyuluh pertanian adalah menyuluh, selanjutnya dalam menyuluh dapat dibagi menjadi menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan penyuluhan (Badan Pengembangan SDM Pertanian, 2010).



Sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam pengendalian pertanian, Penyuluh pertanian harus memiliki peran yang efektif dan efisien untuk menghadapi pandemi Covid-19. Penyuluh pertanian harus dapat meningkatkan permintaan dan dapat menstabilkan hasil produksi petani. Terjadinya pembatasan sosial (social distancing) bagi warga negara tidak membuat petani harus merugi karena hasil produksi yang tinggi sedangkan penawaran dari hasil produksi tersebut kurang.
Kementerian Pertanian sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran Sekjen Kementerian Pertanian No1056/SE/RC.10/03/2020 tentang Strategi dalam Pencegahan dan Perlindungan Covid-19.
1.        Penyediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagung bagi 267 juta masyarakat Indonesia.
2.        Percepatan ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi.
3.        Sosialisasi kepada petani dan petugas lapangan (PPL dan POPT) untuk pencegahan berkembangnya virus corona sebagaimana standar WHO dan pemerintah.
4.        Pembuatan dan pengembangan pasar tani di setiap provinsi, optimasi pangan lokal, koordinasi infrastruktur logistik, dan e-marketing.
5.        Program kegiatan padat karya agar sasaran pembangunan pertanian dicapai dan masyarakat langsung menerima dana tunai.




     Dampak positif bagi penyuluh dalam penyuluhan masih terus tetap menjalankan keharusannya terhadap pemenuhan dan pengadaan informasi bagi petani-petani sehingga petani tetap menjadikan sektor pertanian di garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini di Indonesia. Selanjutnya dengan pembatasan sosial (social distancing) penyuluh dan petani dapat memanfaatkan alat komunikasi yang dapat menunjang teknologi serta pengetahuan khususnya bagi petani. Dengan menggunakan media komunikasi online, mengharuskan seorang petani untuk paham terhadap percepatan teknologi.
Sedangkan dampak negatif bagi petani yaitu, adanya kecemasan dalam melakukan aktivitas di luar ruangan dengan kondisi keramaian, petani juga merasa cemas apabila hasil produksi tidak dapat dipasarkan dan ditawarkan dengan baik juga dengan kenaikan harga pupuk yang membuat petani mengalami kesulitan dalam produksi.

Belum ada Komentar untuk "PERAN PENYULUHAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel